Pages

Minggu, 08 Juli 2012

Judul Buku : Saga No Gabai Baachan Penulis : Yoshichi Shimada Penerbit : Kansha Books Halaman : 245 Tahun : 2011 Tokoh Utama : Akihiro Tokunaga dan Nenek Osano Buku ini berkisah tentang seorang nenek yang membesarkan seorang cucunya di sebuah desa bernama Saga. Nama nenek ini adalah nenek Osano ia lahir pada tahun ke-33 era Meiji (Tahun 1900), cucunya bernama Akihiro Tokunaga awalnya tinggal di Hirosima bersama ibu nya tapi kemudian ia dititipkan oleh ibunya karna keadaan ekonomi mereka yang berkekurangan setelah ayahnya meninggal aibat penyakit yang ditimbulan akibat radiasi dari Bom atom yang dijatuhkan di Hirosima pada tanggal 2 Agustus tahun 20 era Showa saat itu Akihiro masih bayi. Saat itu Akihiro baru saja naik kelas dua sekolah dasar saat adi perempuan ibunya yang bernama Bibi Kisako datang dari Saga. Setiap hari saat ibu nya bekerja dari pagi hingga malam hanya Bibi Kisako yang menemani Akihiro, hingga beberapa lama suatu hari Bibi Kisako berata dia akan pulang ke Saga Akihiro sangat terpukul. ketika Bibi Kisako akan pulang ia meminta Akihiro dan ibu nya mengantar ke stasiun, saat kreta yang akan Bibi tumpangi menuju Saga datang Bibi langsung masuk ke dalam tak lama kemudian bel tanda keberangkatan pun berbunyi, bersamaan dengan hampir tertutupnya pintu kereta tiba-tiba ada yg mendorong tubuh Akihiro ke depan dan Akihiro pun menyadari bahwa ia ada didalam kreta, ternyata yang mendorongnya tadi adalah Ibunya. Dari dalam kreta ia melihat Ibunya menangis, Akhiro pun menangis dalam hati bertanya “Ibu mengapa mendorong aku ?” sang Bibi terus memeluk Akihiro berusaha menenangkannya. Ternyata itu adalah rencana Bibi Kisako dan Ibu nya untuk membawa Akihiro ke desa Saga tempat neneknya. Akihiro dn Bibi Kisako sampai di Saga pada malam hari, desa itu tampa sepi dan meyeramkan. Saat tiba di sebuah rumah yang cukup memprihatinkan Akihiro merasa kaget ternyata itu adalah rumah neneknya. Sang nenek tinggal seorang diri dan bekerja di Universitas Saga tugasnya adalah membersihkan ruang kantor. Nenek berangkat kerja jam empat pagi, saat siang hari akhiro melihat neneknya pulang diiringi bunyi klang klang klang, nenek mengikat pinggangnya dengan seutas tali dan menyeret-nyeret sesuatu di tanah dengan tali tersebut. Ternyata itu adalah magnet, nenek selalu melakukan itu setiap pergi dan pulang kerja. Sesampainya dirumah iya memasukan sampah logam dari magnet nya ke ember khusus yang bila sudah penuh akan dijual nantinya. Setelah memasukan logam ke ember nenek menuju sungai yang ada di belakang rumahnya, setelah itu ia mengambil banyak potongan ranting yang tersangkut di galah yang telah disiapkan nenek untuk menjaring ranting-ranting tersebut, ranting tersebut nantinya akan dijadikan bahan bakar oeh nenek. Di hulu sungai pun ada sebuah pasar, sayur dan buah yang kurang bagus akan dibuang ke sungai oleh para penjual, sayur dan buah itu pun ikut tersangkut di galah yang telah disediakan nenek.setiap sayur yang ikut hanyut dijadikan makanan hari itu oleh nenek, Itulah cara ia hidup selama bertahun-tahun dan ia mengajarkan cara itu kepada Akihiro yang hanya terkagum-kagum melihat cara hidup neneknya selama ini. Akihiro pindah sekolah ke SD Akamatsu, Akihiro yang pindahan dari Hirosima kota yang dipandang mewah dan pakaian Akihiro yang cukup menonjol membuat murid-murid dikelasnya merasa jengkel. Tapi beberapa hari emudian akihiro dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya. Saat itu Kendo sedang ngtren Akihiro pun mengutarakan niatnya untuk ikut kendo kepada sang nenek tapi sang nnenek menolak karna itu membutuhkan biaya banyak, akhirnya sang nenek memberi saran agar ia olahraga lari saja yang tidak membutuhkan biaya dan akhirnya Akihiro pun menuruti. Olahraga lari itu ia lakukan setiap hari, karna memiliki kemampuan olahraga yang baik ia pun ikut tim baseball dan menjadi tim baseball yang tangguh. Saat masuk SMP ia pun tetap masuk tim baseball, saat Akihiro bertanding baseball diam-diam sang nenek menonton pertandingannya dan meneriakan nama Akihiro memberi semangat. Karna membutuhan seragam baru Akihiro pun bekerja paruh waktu tanpa sepengetahuan sang nenek, tapi sang nenek mengetahui niat Akihiro dan ia p[un mengambil uang simpanannya selama ini untuk membeli sepatu baseball untuk cucunya. Saat itu Akihiro baru saja naik kelas dua SMP ketika ia terpilih menjadi kapten baseball, saat itu juga Akihiro merasakan namanya jatuh cinbta kepada seorang gadis bernama Sayuri Yoshinaga, tapi arna tida berani mengungapan perasaannya Akihiropun melupakan perasaannya kepada Sayuri dan kembali fokus berlatih baseball dan lari. Saat ini Akihiro sudah naik kelas tiga SMP dan aan mengikuti festival olahraga Jika dihitung dari SD hingga SMP ini adalah festival olahraga ke-8 yang ia ikuti, walaupun sang nenek selalu datang untung memberi dukungan kepada Akihiro ia merasa sedih karna Ibu nya tidak pernah datang menonton dan memberi semangat untuknya. Tanpa diduga ternyata tahun ini Ibu nya akan datang ke festival olahraga Akihiro, ia pun semakin giat berlatih baseball dan kecepatan larinya. Saat tiba waktunya pertandingan maraton ia belom melihat sosok ibunya dibangku penonton,sedikit kecewa tapi ia tetap berlari sekencang-kencangnya smbil sesekali ia mendengar penonton memberi pujian pada nya. Kemudian salah satu teman Akihiro yang duduk dibangku penonton berteriak memberitahu bahwa Ibu nya sudah datang. Akihiro pun berlari semain cepat dan sampai digaris finis, dan mendapat rekor tercepat selama sekolah itu di buka. Karna saat itu Akihiro sudah kelas tiga maka itu menjadi pertandingan terahirnya sebelum fokus untuk ujian kelulusan. Suatu hari Akihiro mendapat kabar gembira, ia mendapat beasiswa di SMA Kouryou di Hirosima ini sekolah yang cukup favorit. Akihiro di terima karna kemampuan olahraganya yang bagus, tentu nenek merasa sedih, sesekali ia membujuk Akihiro untuk tetap tinggal di Saga, Aihiro memang sangat ingin tinggal di Hirosima bersama Ibu nya tapi ia juga tida tega meninggalkan nenek nya sendiri, tapi akhirnya sang nenek mendukungnya sekolah di Hirosima utuk meraih cita-citanya menjadi pemain baseball profesional. Seminggu setelah acara kelulusan akihiro pun berangkat ke Hirosima, akihiro berpamitan kepada nenek, nenek hanya menjawab iya dan pergi ke belakang saat akihiro mengintip ternyata nenek sedang menangis. Ketika sudah berjalan cuup jauh Akihiro mendengar nene berteriak “Jangan pergi” tapi ia hanya menangis sambil melambaikan tangan. Berbagai hal terjadi setelah ia meninggalkan Saga, akihiro melakukan debut sebagai kelompok lawak “B&B” , kemudian menjadi terkenal. Akihiro menikah dan memiliki dua orang anak, hidup dengan bahagia membawa berbagai pesan kehidupan dari nenek yang selalu ia terapkan juga pada anak-anak nya. Sang nenek meninggal di usia 91tahun, ia membesarkan akihiro sejak kecil dengan begitu banyak penderitaan hingga ia tumbuh menjadi sosok yang membanggakan dengan begitu banyak prestasi. Begitu berjasanya sang nenek untuk Akihiro, dukungan sang neneklah yang bisa membuat akihiro menjadi pemain baseball yang handal. Selamanya nenek Osano akan menjadi guru kehidupa yang luar biasa untuk kita semua. Pelajaran yang diperoleh dari membaca novel ini : dengan membaca Saga No Gabai Baachan saya menjadi semakin yakin bahwa kekurangan dan keterbatasan tidak akan menjadi penghalang untuk merasakan kebahagiaan dan meraih kesuksesan asal kita mampu menempatkan diri dan bersungguh-sungguh.