Pages

Sabtu, 30 November 2013

sertifikat workshop bulan oktober



sertifikat seminar bulan oktober




TULISAN  6


RASA CINTA ITU TETAP ADA
MESKI KAU SLALU TOREHKAN LUKA
TERLINTAS UNTUK MENJAUH SEMBUHYKAN LUKA
TAPI KU TAK PERNAH KUASA

ANDAI KURASA BAHWA CINTA ITU NYATA
NAMUN
JANGANKA CINTA
AKUPUN KAU ANGGAP TAK ADA

PEDIH MEMANG DIRASA
SANGAT KECEWA JUGA MERANA
KARENA KU TAK PERNAH BISA
BUAT KAU KATAKAN CINTA

AKU TERGILA-GILA
PADA CINTA YANG TAK ADA JAWABNYA


LISTINA SOPYANA

TULISAN 2

KAMPUNGKU SURGAKU



Sebagus-bagusnya rumah orang tetap lebih nyaman rumah sendiri, begitu pula yang saya rasakan tentang kampung halaman. Meski 3 tahun telah saya lalui dengan tinggal di kota depok ini tetap saja segala hal tentang kampung halaman selalu membuat saya rindu. Bagai mana tidak rindu karena selain kampung kelahiran saya juga tempat mama saya tercinta beserta keluarga besar tinggal J
Kerinduan saya terobati saat libur hari raya kemarin. Saya pergi berdua bersama suami di h-2 dan alhamdulillahnya kami tidak terkena macet arusnya ramai lancar karena berangkat malam dari depok lalu tidur dibandung barulah paginya kami lanjutkan perjalanan ke ciamis.
Cipicung, itulah nama kampung saya. Kampung kecil yang indah yang merupakan salah satu kampung di desa Sanding Taman. Kampung saya berada di kaki gunung sawal yang memiliki 7 air terjun dan sungainya melintasi kampung saya sehingga kami tidak memiliki masalah dengan air irigasi.
  
 Kalau air untuk mandi, mencuci dan minum kami memanfaatkan sumber mata air didepan rumah saya dengan cara menampungnya dikulah besar lalu disalurkan kerumah warga. Jangan meragukan kualitas airnya karena sudah dinyataan aman untuk dikonsumsi dan memenuhi syarat untuk dijadikan air kemasan oleh dinas kesehatan setempat.



Sangat nyaman bukan kampung saya ini J dan sangat pas untuk tempat istirahat sejenak  setelah lelah bergelut dengan kemaceta dan polusi J


listina sopyana



TULISAN 4

Sudah dua setengah tahun di Guna Dharma
Sekarang saya sudah smester lima
Asyik benar kuliah di Guna Dharma
Karena Tutornya Ganteng semua

Mandi di kali basah basah
Sambil makan permen Pagoda
Kadang kadang aku sangat gelisah
Karena Tutornya terlihat menggoda

Listina sopyana


TULISAN 5

Naik becak menuju lab
Ditengah jalan bannya kempes
Asyik banget kakak di Lab
Cara mengajarnya semua the Best

Naik becak lagi ke Bambu Apus
Sambil makan sawo busuk
Memang asyik kakak di kampus
Tapi sayang terlambat sepuluh menit tak boleh masukL

Listina sopyana

TULISAN 3 


 Begitu banyak hari yang kita lalui 
 Tuk samapai dihari ini 
Namun sayang 
 Sebanyak waktu menyapa terlunta 
Sebanyak itu pula kita dengar berita 
 Atas kerusaan Yang disebabkan oleh tangan yang merasa tak berdosa 
Padahal kita semua ketahui Bahwa sanya hidup 
 Berasal dari kehendak ALLOH , 
 Bersama kuasa ALLOH, 
 Untuk mencari ridho ALLOH, 
Hingga kembali pada ALLOH.. 
Tapi tida sediit dari kita yang malah melewati kehidupan dengan kesia-siaan  


  LISTINA SOPYANA
TULISAN 1 

 Mendung hiasi hari Hujan basahi bumi 
Kini burung bernyanyi Mentari bersinar lagi 
 Namun sayang 
Hari esok belum tentu kita jumpai padahal itu yang kita nanti 
 maka dari itu 
haruslah sejak kini kita mulai benahi diri hingga sesal tak didapati 
karena banya orang beriman tapi tidak kalah banyak orang lakukan kedoliman 
karena sedikit orang bertaqwa tapi tidak kalah sedikit orang berbuat aniyaya 

  LISTINA SOPYANA

Rabu, 06 November 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA MINGGU KE-2 NAMA : LISTINA SOPYANA NPM : 24211125 KELAS : 2EB12 TUGAS : KE 2 LAUNDRY GIRL
Sumber : Tabloit Gaul edisi 41 tahun X 24 -30 oktober 2011 Harga : Rp Jenis : Cerpen Judul : Laundry Girl Pengarang : Deny Wibisono Tema : Masa SMA Seorang gadis salah satu putri dari ibu pemilik usaha laundry yang menjadi bahan olok-olok teman-temannya. Latar : Terjadi di lingkungan sekolah. Sudut pandang : Memakai sudut pandang orang ketiga karena penulis hanya menceritakan pihak lain dan dirinya tidak terlibat sama seali dalam cerita. Alur : Menggunakan alur mundur. Penokohan :  Mama : baik hati, sabar, pekerja keras, mandiri, dan bersikap adil terhadap 2 putrinya.  Livi : selalu merasa gengsi, dan ceria.  Ka sandra : baik dan rajin.  Jeni : suka memandang rendah orang lain.  Nathan : cuek, baik, perhatian.  Nina : sahabat levi, baik. Sinopsis : Berawal dari kedatangan jeni ketempat laundry untuk mencuci pakaian milik ayahnya, disana ia bertemu dengan teman sekelasnya yang bernama levi seorang gadis keren, ceria dan merupakan anak seorang desainer. Saat levi sedang kebingungan memikirkan alasannya berada disana ibu pemili laundry malah datang menghampiri jeni dan memperkenalkan levi sebagai gadis bungsunya. Levi sangat malas membantu ibunya bekerja tapi dia juga ada rasa tidak tega melihat ibunya bekerja sendirian sehingga levi selalu membantu ibunya sambil tidak berhenti mengeluh dan membanding-bandingkan pekerjaannya dengan kaka perempuannya, untung saja ibunya orang yang baik dan pengertia sehingga beliau tidak bosan mendengar gerutu levi dan memberi pengertian pada anak bungsunya itu. Keesokan harinya levi menjadi bahan ejekan teman-temanya disekolah, ketia levi masu ke dalam kelas jeni membacakan pantun untuk levi : ke pasar cobain kuliner dapat masakan soto sepanci, mengaku sih desainer ngga tahunya tuang cuci. Semua orang mentertawakannya kecuali nina sahabat levi dan nathan si cowok cuek. Tanggal 16 september 2011 jeni merayakan ulang tahun dikediamannya dan levi pun turut hadir dipesta itu namun sayang jeni kembali mengejeknya karena levi mengenakan gaun pesta milik pelanggannya sehingga levi langsung pulang karena malu. Tidak lama setelah pesta selsai polisi datang untuk menangkap ayah jeni atas tuduhan korupsi. Levipun sadar bahwa apa yang dikerjakan oleh ibunya lebih baik dari pada mengambil uang yang bukan hanya sehingga tidak perlu malu lagi dengan pekerjaan ibunya setelah dia mendapat kabar dari nina mengenai ayah jeni. Amanat :  Jangan pernah merendahkan orang lain karena bisa jadi yang kita rendahan jauh lebih mulia drajatnya dari kita,  Jangan merasa malu dengan pekerjaan orang tua selama pekerjaan itu halal.  Jangan menyalah gunakan kepercayaan pelanggan karena sikap amanah dalam pekerjaan sangat penting apalagi jika pelanggannya seperti saya yang tidak mau memakai kembali pakaian yang pernah dipinjam orang.  Jangan banyak gengsi, tampillah sebagai diri sendiri tapi jika dirasa kehidupan kita masih jauh dari harapa maka jadikanlah hal itu sebagai motivasi kita untuk rajin dan tekun belajar agar kelak kita mampu mewujudkan kehidupan seperti yang kita inginkan. Kelebihan : secara keseluruhan cerpen ini dapat menambah pemahaman tentang sikap yang baik dan yang buruk. Kekurangan : saya kurang suka dengan tokoh utamanya yang terlalu banyak sifat buruknya, ketika saya membaca judulnya saya langsung resfect pada tokoh levi ini meski ada rasa curiga melihat gambaran sosok levi pada cover tapi saat membaca isi ceritanya rasa itu benar-benar berubah karena perhatian saya teralih pada jeni yang sanmgat tragis karena kesalahannya hanya suka mengolok saja tapi rasa malu yang ditanggung lebih besar. Penilaian pribadi : saya rasa akan lebih baik jika ending ceritanya tidak cukup sampai tokoh levi menyadari kekeliruannya mengenai penilaiannya terhadap pekerjaan ibunya tapi berikan pula gambaran sikap dari rasa sesal levi seperti menjadi rajin membantu ibunya, menjadi lebih rendah hati, dan sebagainya karena penyesalan itu tidak ada artinya bila tidak diiringi dengan perbaikan.
TUGAS BAHASA INDONESIA KE-1 CURUG TUJUH CIBOLANG
Diberi nama demikian karena gunung ini memiliki 7 air terjun yang terletak di cibolang- Desa Sanding taman -Kecamatan Panjalu –kabupaten Ciamis, yang dikelola oleh seorang mandor yang bernama Bapak Hj. Tata yang belum lama ini terpilih sebagai kepala Desa. Tempat ini berjarak 8 kilo dari tempat tinggal saya dikampung Cipicung, bila kita pergi jalan kaki maka kita akan sampai ke tempat karcis selama 1 jam perjalanan tapi bila kita menggunakan kendaraan akan sampai lebih cepat yaitu hanya 30 menit. Terakhir saya pergi kesana berapa bulan yang lalu saat libur lebaran 2013 dengan berjalan kaki ditemani 2 ponakan juga suami. Awalnya kami tidak berniat untuk pergi kesana karna rencana kami hanya akan menyusuri jalan untuk mengambil gambar pemandang yang indah namun karena sepanjang perjalanan sangat indah tak terasa kami berjalan sudah cukup jauh dari rumah dan tinggal sedikit lagi sampai tempat karcis jadi kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan sampai curug dan bermain air disana.
Kami membayar karcis Rp5.000 untuk 1 orang jadi total yang kami bayar sebesar Rp20.000 karena 2 ponakan saya sudah besar-besar jadinya bayar penuh. Dari tempat parkir kita harus berjalan lagi melalui tangga untuk bisa sampai curug 1, kalau kita tidak terbiasa berjalan jauh apalagi naik tangga yang sangat banyak seperti itu akan sangat terasa menyiksa karena membuat pedih dada kita ketika bernafas saking beratnya perjalanan.
Tapi jangan hawatir karena pohon pinus yang kita lewati sepanjang perjalanan akan membuat kita terpesona dan bau nya yang khas menambah kesan yang dramatis, apalagi ketika kita sampai di curug 1 rasa lelahpun akan terbayar dengan indahnya pemandangan curug 1, airnya yang dingin dan cipratan air yang beterbangan langsung terasa menyejukan. Namun ada yang disayangkan, ketika kaki saya melangkah didalam air semua daun yang mengendap diair langsung membuat keruh dan itu membuat saya enggan untuk berendam jadi kami hanya main air dan berfoto narsis di tebing batu dibawah air terjun. Harusnya pengelola membuat jadwal rutin untuk melakukan perbaikan seperti pagar pembatas jalan untuk ditempatkan ditangga yang banyak itu dan dipinggir tebing yang curam juga membersikan daun yang mengendap di air agar pengunjung merasa nyaman, aman dan meninggalkan kesan yang baik sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung. Untuk fasilitas saya rasa cukup bila mempertimbangkan tempatnya yang ada dihutan, disana tersedia tempat parkir sehingga lumayan tenang bila meninggalkan kendaraan dalam waktu yang lama, ada toilet alakadarnya, ada lahan untuk berkemah, ada lahan untuk botram (makan bersama keluarga), ada banyak warung yang jarak satu sama lain tidak terlalu jauh sehingga kita bisa sering istirahat diwarung untuk jajan atau hanya sekedar duduk melepas lelah, tapi ada yang kurang yaitu penyediaan tempat sampah.
Setelah itu kami jajan gorengan dan popmie untuk menghangatkan tubuh tapi baju kami biarkan kering dibadan karena tidak membawa baju ganti. lalu kamipun melanjutkan perjalanan ke curug 3 karena rute perjalanan curug 2 berlawanan arah, curug 1 ke arah kanan sedangkan curug 2 ke arah kiri. Makanya setelah dari curug 1 kami langsung ke curug 3 selain satu arah juga karena dekat jaraknya dari curug 1. Dulu waktu saya terakhir mengunjungi curug 3 tempatnya sangat menyenangkan, airnya tenang dan banyak ikan yang bagus disana. Kita cukup melangkah dari batu ke batu yang ada di kolam dan ketika jongkok kitapun langsung melihat ikan, yang paling saya ingat jenis ikan yang kepalanya bersinar saat terkena matahari. Orang bilang ikannya memiliki mahkota tapi saya lihat bentuknya tidak mirip sama sekali dengan makhota karena tidak ada yang menonjol keluar dikepalanya tapi bisa jadi mereka bilang seperti itu karena hanya ikan jenis itu saja yang menyala saat terkena sinar matahari yang ukurannya sebesar mute untuk payet. Sayangnya ketika saya kesana curug 3 volume airnya sedang sedikit dan tidak terlihat ikan 1 ekorpun padahal suami sudah girang waktu saya bilang disana biasanya banyak ikan.
Karena hari sudah sore jadi kami memutuskan pulang melalui tempat kemah, jadi kami cukup melalui turunan sebentar lalu melewati tempat perkemahan dipinggir kolam renang dan jalan lagi sebentar dijalan datar langsung sampai ketempat karcis. Sebenarnya kalau kita ga mau terlalu lelah naik ke curug 1 melewati tangga yang biasa dilewati kita bisa kesana melalui jalan kebalikannya hanya pemandangannya kurang indah karena jadi kurang berkesan dengan pohon pinusnya, bayangkan saja ketika kita lelah main seharian dan kedinginan pasti yang kita pikirkan hanya ingin cepat sampai kerumah dan sudah kurang semangat untuk meresapi indahnya pohon pinus serta bau getahnya. Karena kami sudah tidak kuat jalan jauh lagi jadi pulangnya kami minta dijempuat oleh orang rumah, sekalian minta dibawakan handuk dan baju ganti karena ga tahan kedinginan.
Untuk yang mau berkunjung kesana saya sarankan untuk memakai sendal capit dan baju yang menyerap keringat karena masih ada saja orang yang pergi ke hutan seperti mau pergi ke ondangan, bawa bekal dan air minum yang banyak karena harganya pada mahal, bawa handuk kecil dan jangan lupa bawa baju ganti karena disana tidak ada pedagang pakaian. Sekian cerita perjalanan saya ke Curug 7 Cibolang