Pages

Sabtu, 24 Maret 2012

isu kenaikan bbm dan listrik 1 maret

bila benar terjadi isu perihal kenaikan bbm dan listrik pada 1 maret mendatang maka tidak lama lagi harga bahan poko akan ikut naik, ini sangat meresahkan khususnya bagi ibu rumahtangga seperti saya yang harus memanage keuangan rumahtangga terutama dapur, dan umumnya untuk sebagian besar warga indonesia dari kalangan menengah kebawah yang hidupnya masih jauh dari kesejahteraan.

jikalau memang kenaikan itu sebagai kebijakan dari keputusan yang diambil oleh pemerintah maka alangkah baiknya bila sebelum mengambil keputusan tersebut pertimbangkan terlebih dahulu keadaan masyarakat yang belum siap baik secara mental maupun materi. tidak heran bila rakyat melakukan unjuk rasa dan para ahli memperkirakan kenaikan jumlah masyarakat miskin atas isu tersebut.
padahal tujuan negara adalah kesejahteraan, keamanan, dan segala sesuatu yang terbaik untuk rakyat tapi kenyataannya rakyat harus meminta-minta hanya untuk memenuhi keperluannya yang belum tentu terpenuhi dan merasa resah dengan setiap kebijakan yang diambil pemerintah karena setiap kali pemerintah mengambil kebijakan pasti rakyat yang lebih dulu merasakan dampaknya.

Dan apa tidah lebih baik bila pemerintah mengambil keputusan yang tidak memberatkan masyarat dan tidak pula membebankan pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah berencana mengeluarkan anggaran 25 triliun untuk
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada
masyarakat miskin , bila setiap kepala
keluarga akan diberikan Rp 150 ribu slama 8 bulan itu tidak akan dapat membeli kesejahteraan rakyat. kenapa uang 25 triliun itu tidak digunakan untuk menekan kenaikan bbm saja, kan bisa saja bbm harganya dinaikan sedikit dan sisanya ditutup oleh uang 25 triliun tadi jadi kemasyarakat tidak langsung menerima uangnya tapi hasil dari menekan kenaikan bbmnya.

Tapi sebagai masyarakat sayapun tidak ingin sepenihnya menyalahkan pemerintah karena saya yakin masih ada anggota dipemerintahan yang memikirkan, mencemaskan dan memperjuangkan kelangsungan hidup masyarakat.
jadi kalaupun memang kebijakan tersebut tidak dapat dirubah maka saya hanya berharap pemerintah dengan tulus membuka mata untuk melihat kesengsaraan rakyat, membuka telinga untuk mendengar keluh kesah dari rasa lelah rakyat, membuka hati untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat, dan mengulurkan tangan untuk membantu dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

burung terbang dengan sayap,, saya terbang dengan kritik yang membangun!