Pages

Sabtu, 14 April 2012

PERAN PEMUDA DAN MAHASISWA TERHADAP KEMAJUAN BANGSA (ERA DULU DAN SEKARANG)

kemerdekaan indonesia tidak lepas dari peran pemuda dan mahasiswa yang rela berkorban jiwa dan raga untuk tanah air tercinta, mereka hilangkan rasa takut dan pupuk semangat juang untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
setelah merdeka pun Pemuda dan Mahasiswa tetap dibutuhkan karena mereka adalah tunas bangsa yang diharapkan dapat meneruskan perjuangan pendahulunya tapi bukan dengan angkat senjata melainkan bersungguh-sungguh dalam mengabdi untuk kemajuan bangsa dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Banyak hal yang telah dan juga dapat dilakukan untuk kemajuan bangsa, seperti yang kita ketahui pemuda dan mahasiswa yang selalu maju lebih awal untuk berunjuk rasa bila pemerintah dirasa telah berlaku tidak adil pada rakyat dan tidak tanggung untuk meminta turun dari jabatan bila dinilai tidak jujur dan tidak bertanggung jawab dalam pekerjaannya. Meski kadang apa yang kita anggap baik belum tentu baik pada kenyataannya, karena tidak jarang yang kita lakukan memperbaiki atau malah memperburuk keadaan.
Tapi yang paling penting untuk dilakukan oleh pemuda dan mahasiswa masa kini adalah mempersiapkan diri untuk terjun kemasyarakat dan membekali diri dengan ilmu yang bermanfaat agar kita menjadi manusia yang berguna dan berperan serta dalam memajukan bangsa. Bila kita berbudi pekerti luhur maka tidak menutup kemungkinan untuk kita menggantikan para pejabat pemerintahan. Coba kita renungkan, kalau kita hanya mampu demo, memohon-mohon, dan mengganti pemerintah dengan orang yang belum tentu bisa membawa bangsa ini kejalan yang lebih baik saya rasa belum cukup perjuangan kita untuk bangsa ini. Tapi coba kalo sekarang kita bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, belajar berlaku bijaksana, berpikir positif, berusaha meraih prestasi yang membanggakan dalam segala bidang lalu kita berpartisipasi dan bergabung dengan orang-orang yang juga memiliki cita-cita yang sama dalam kemajuan bangasa kan kita bisa bertukar pikiran untuk memajukan bangsa, kan kalo kursi pemerintahan diduduki oleh generasi penerus yang cerdas, jujur, cinta tanah air, menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, dan memiliki cita-cita yang luhur untuk bangsanya tidak menutup kemungkinan untuk menyelamatkan bangsa dari keterpurukan dan krisis kepercayaan sehingga kemajuan bangasapun bukan hanya sebatas pengandaian.

Jumat, 13 April 2012

RANGKUMAN BAB 4
PENDAPATAN NASIONAL, PERTUMBUHAN, DAN STRUKTUR EKONOMI

4.1 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
Dalam arti sempit, Pendapatan Nasional adalah terjemahan langsung dari national
income. Sedangkan dalam arti luas, Pendapatan Nasional dapat merujuk pada :
 Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP);
 Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product GNP);
 Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP);
 Pendapatan Nasional (PN) Atau National Income (NI).

4.1.1 Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

PDB :
• Pendekatan Produksi (jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi diwilayah suatu negara dalam jangka waktu 1th.)
1. Pertanian
2. Pertambangan & penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas, & air minum
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Bank & lembaga keuangan lainnya
9. Sewa rumah
10. Pemerintahan
11. Jasa-jasa

• Pendekatan Pendapatan (jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi dalam jangka waktu 1 th.)
1. Pengeluaran rumah tangga dan suwasta yang tidak mencari keuntungan
2. Pembentukan modal tetap domestik bbruto dan perubahan stok
3. Pengeluaran konsusmi pemerintah
4. Ekspor neto (ekspor-impor)

• Pendekatan Pengeluaran (jumlah seluruh komponen pemerintah akhir dalam jangka waktu 1 th)
1. Upah & gaji
2. Sewa tanah
3. Bunga modal
4. keuntungan





PNB = PDB + pendapatan neto atas faktor luar negri (pendapatan neto atas faktor produksi warga negara Indonesia yang dihasilkan di/diterima dari luar negri – pendapatan atas faktor produksi warga asing yang dihasilkan diindonesia.)

PNN = PNB – seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunkn dalam proses produksi dalam 1 th.

PN = PNN – pajak tak langsung neto (jumlah seluruh pajak tak langsung yang dipunguti pemerintah – jumlah seluruh subsidi yang diberikan pemerintah

4.1.2 Metode Penghitungan Pertumbuhan Riil
1. Metode Revaluasi
Dilaukan dengan cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakan harga tahun tertentu yang dijadikan tahun dasar.
2. Metode Ekstrapolasi Langsung
Dilaukan dengan cara memperbarui nilai tahhun dasar sesui dengan indeks produksi atau tingkat pertumbuhan riil dari tahun sebelumnya.
3. Metode Deflasi
Dilaukan dengan cara membagi nilai masing-masing tahun dengan harga relatif yang sesuai (indeks harga X 1/100).

4.1.3 Metode Penghitungan Nilai Tambah
Nilai tambah adalah selisih antara nilai ahir (harga jual) suatu produk dengan nilai
bahan bakunya.
1. Metode Deflasi Ganda
Dilakukan jika keluaran menurut harga konstan dihitung terpisah dari masukan-antara menurut harga konstan.
2. Metode Ekstrapolasi Langsung
Dilakukan dengan menggunakan perkiraa-perkiraan dari perhitungan keluaran menurut harga konstan atau langsung menggunakan indeks produksi yang sesuai.
3. Metode Deflasi Langsung
Dilakukan dengan menggunakan indeks harga implisit dari keluaran atau secara langsung menggunakan indeks harga produksi yang sesuai, kemudian dijadikan angka pembagi terhadap nilai tambah menurut harga yang berlaku.
4. Metode Deflasi Komponen Pendapatan
Dilakukan dengan cara mendeflasikan komponen-komponen nilai tambah atas pendapatan –pendapatan yang membentuk unsur nilai tambah tersebut.



4.2 PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Apabila PDB lebih besar daripada PNB maka hal tersebut mencerminan bahwa produk orang asing yang ada disuatu negara lebih besar daripada nilai produk negara tersebut yang berada dinegara asing. Bagi negara-negara maju PNB mereka lebh besar daripada PDB nya
4.3 PENDAPATAN PER KAPITA DAN KEMISKINAN
Pertumbuhan ekonomi yang untuk angka angka diatas dihitung berdasarkan pembentukan nilai riil produk domestic bruto (gross domestic product), bukan semata-mata menunjukkan peningkatan produk atau pendapatan secara makro.


4.4 STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
4.4.1 Tinjauan Makro-Sektoral
ditinjau secara makro-sektoral struktur ekonomi Indonesia sesungguhnya masih dualistis. Sumber daya pencaharian utama sebagian besar penduduk masih sektor pertanian. Dalam kaitan ini berarti struktur tersebut masih agraris. Akan tetapi penyumbangan utama pendapatan nasional adalah sektor industri pengolahan. Dalam kaitan ini berarti struktur tersebut sudah industrial. Semua itu berarti bahwa secara makro-sektoral ekonomi Indonesia baru bergeser dari struktur yang agrar’s ke struktur yang industrial.

4.4.2 Tinjauan Lain
Berdasarkan tinjauan birokrasi pengemabilan keputusannya, beralasan untuk mengatakan bahwa struktur perekonomian Indonesia selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama sentralistis. Pembuatan keputusan (decision making) lebih banyak ditetapkan oleh pemerintah pusat atau kalangan atas pemerintahan.

4.5 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN DITINJAU KEMBALI
Gugatan terhadap konsep konvensional perhitungan pendapatan nasional mulai muncul dalam sebuah konferensi di Jenewa pada bulan Februari 1983, lalu semakun galak ketika berlangsung sebuah konferensi lain di Brussels pada awal juni 1995. Intinya, konsep pendapatan nasional harus dimodifikasikan , dikoreksi dengan biaya kerusakan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan ekonomi. Apabila pendapatan nasional yang dimaksud dihitung dengan konsep gross domestic product (GDP) dan biaya lingkungan dilambangkan dengan EC (Environumental Cost), maka secara sederhana GDP-yang- dimodifikasikan dapat dirumuskan sebagai :
Modified GDP = Conventional GDP – Environmental Cost
Alias
GDP.mod = GDP – EC.
Dengan rumus ini angka pendapatan nasional akan menjadi lebih rendah.
Tinjawan ulang konsepsional bukan hanya terhadap pendapatan nasional secara agregat tapi juga terhadap konsep pendapatan perkapita karena dianggap kurang memadai untuk perbandingan internasional.
RANGKUMAN BAB 3
SISTEM EKONOMI INDONESIA

3.1 PENGERTIAN SISTEM
Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin suatu subjek atau objek serta perangkat kelembagaandalam suatu tatanan tertentu.
3.2 SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
Sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangat lembaga dalam suatu tataan.
Didunia ini terdapat kecenderungan umum bahwa sistem ekonomi disebuah negara bergandengan tangan dengan sistem politik dinegara bersangkutan., ideologi ekonomi berjalan seiring ideologi politik.
Sistem ekonomi suatu negara dikatakan bersifat khas, sehingga bisa dibedakan dari sistem ekonomi yang berlaku atau diterapkan dinegara lain, berdasar beberapa sudut tinjauan seperti :
1. Sistem pemilikan sumberdaya atau faktor-faktor produksi.
2. Keleluasaan masyarakat untung saling berompetisi satu sama lain dan merencanakan ehidupan bisnis dan pereonomian pada umumnya.
3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan, dan merencanakan kehidupan bisnis dan pereonomian pada umumnya.
3.3 KAPITALISME DAN SOSIALISME
Sistem ekonomi kapitalis mengakui pemilikan individualats sumber daya – sumber daya ekonomi atau faktor- faktor produksi. Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang menyandarkan diri sepenuhnya pada mekanisme pasar, prinsip persaingan bebas, meyakini kemampuan dalam menuju efisiensi ekonomi.
Sistem ekonomi sosialis mengakui sumber daya ekonomi atau faktor produksi sebagai milik negara. Bagi kalangan sosialis pasar harus dikendalikan melalui perencanaan terpusat.
Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi campuran antara sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis dengan berbagai variasi kadar dominasinya, dan juga dengan berbagai variasi nama atau istilahnya.


3.4 PERSAINGAN TERKENDALI
Persaingan terkendali merupakan persaingan yang terencana dan dikendalikan pemerintah untuk menghindari prsaingan tidak sehat dalam pasar barang tertentu dengan cara membuka prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha misalnya dengan mengumumkan daftar negatif investasi ( DNI ).
3.5 KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Cara menguur kadar kapitalisme dan sosialisme :
1. Pendekatan faktual struktural
Yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian.
• Menggunaan kesamaan agregat keynesian yang berumusan :,
Y = C + I + G + ( X-M )

Keterangan :
C = melambangkan pengeluaran konsumsi masyarakat mewakili sektor orang
Peroranga atau rumah tangga.
I = melambangkan pengeluaran investasoi perusahaan-perusahaan mewakili sektor
usaha swasta.
G = melambangkan pengeluaran konsumsi pemeritah mewakili sektor pemerintahan
X = melambangan eksport
M = melambangkan import


dengan formula ini berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunaan atau sektor pelakunya.
• Mengamati peranan pemeritah secara sektoral, maksudnya keterlibatan pemerintah dlam mengatur sektor-sektor produksi dan berbagai kegiatan bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaga nya.
2. Pendekatan sejarah
Yakni dengan menelusuri berbagai perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.