Pages

Jumat, 13 April 2012

RANGKUMAN BAB 4
PENDAPATAN NASIONAL, PERTUMBUHAN, DAN STRUKTUR EKONOMI

4.1 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
Dalam arti sempit, Pendapatan Nasional adalah terjemahan langsung dari national
income. Sedangkan dalam arti luas, Pendapatan Nasional dapat merujuk pada :
 Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP);
 Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product GNP);
 Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP);
 Pendapatan Nasional (PN) Atau National Income (NI).

4.1.1 Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

PDB :
• Pendekatan Produksi (jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi diwilayah suatu negara dalam jangka waktu 1th.)
1. Pertanian
2. Pertambangan & penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas, & air minum
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Bank & lembaga keuangan lainnya
9. Sewa rumah
10. Pemerintahan
11. Jasa-jasa

• Pendekatan Pendapatan (jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi dalam jangka waktu 1 th.)
1. Pengeluaran rumah tangga dan suwasta yang tidak mencari keuntungan
2. Pembentukan modal tetap domestik bbruto dan perubahan stok
3. Pengeluaran konsusmi pemerintah
4. Ekspor neto (ekspor-impor)

• Pendekatan Pengeluaran (jumlah seluruh komponen pemerintah akhir dalam jangka waktu 1 th)
1. Upah & gaji
2. Sewa tanah
3. Bunga modal
4. keuntungan





PNB = PDB + pendapatan neto atas faktor luar negri (pendapatan neto atas faktor produksi warga negara Indonesia yang dihasilkan di/diterima dari luar negri – pendapatan atas faktor produksi warga asing yang dihasilkan diindonesia.)

PNN = PNB – seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunkn dalam proses produksi dalam 1 th.

PN = PNN – pajak tak langsung neto (jumlah seluruh pajak tak langsung yang dipunguti pemerintah – jumlah seluruh subsidi yang diberikan pemerintah

4.1.2 Metode Penghitungan Pertumbuhan Riil
1. Metode Revaluasi
Dilaukan dengan cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakan harga tahun tertentu yang dijadikan tahun dasar.
2. Metode Ekstrapolasi Langsung
Dilaukan dengan cara memperbarui nilai tahhun dasar sesui dengan indeks produksi atau tingkat pertumbuhan riil dari tahun sebelumnya.
3. Metode Deflasi
Dilaukan dengan cara membagi nilai masing-masing tahun dengan harga relatif yang sesuai (indeks harga X 1/100).

4.1.3 Metode Penghitungan Nilai Tambah
Nilai tambah adalah selisih antara nilai ahir (harga jual) suatu produk dengan nilai
bahan bakunya.
1. Metode Deflasi Ganda
Dilakukan jika keluaran menurut harga konstan dihitung terpisah dari masukan-antara menurut harga konstan.
2. Metode Ekstrapolasi Langsung
Dilakukan dengan menggunakan perkiraa-perkiraan dari perhitungan keluaran menurut harga konstan atau langsung menggunakan indeks produksi yang sesuai.
3. Metode Deflasi Langsung
Dilakukan dengan menggunakan indeks harga implisit dari keluaran atau secara langsung menggunakan indeks harga produksi yang sesuai, kemudian dijadikan angka pembagi terhadap nilai tambah menurut harga yang berlaku.
4. Metode Deflasi Komponen Pendapatan
Dilakukan dengan cara mendeflasikan komponen-komponen nilai tambah atas pendapatan –pendapatan yang membentuk unsur nilai tambah tersebut.



4.2 PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Apabila PDB lebih besar daripada PNB maka hal tersebut mencerminan bahwa produk orang asing yang ada disuatu negara lebih besar daripada nilai produk negara tersebut yang berada dinegara asing. Bagi negara-negara maju PNB mereka lebh besar daripada PDB nya
4.3 PENDAPATAN PER KAPITA DAN KEMISKINAN
Pertumbuhan ekonomi yang untuk angka angka diatas dihitung berdasarkan pembentukan nilai riil produk domestic bruto (gross domestic product), bukan semata-mata menunjukkan peningkatan produk atau pendapatan secara makro.


4.4 STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
4.4.1 Tinjauan Makro-Sektoral
ditinjau secara makro-sektoral struktur ekonomi Indonesia sesungguhnya masih dualistis. Sumber daya pencaharian utama sebagian besar penduduk masih sektor pertanian. Dalam kaitan ini berarti struktur tersebut masih agraris. Akan tetapi penyumbangan utama pendapatan nasional adalah sektor industri pengolahan. Dalam kaitan ini berarti struktur tersebut sudah industrial. Semua itu berarti bahwa secara makro-sektoral ekonomi Indonesia baru bergeser dari struktur yang agrar’s ke struktur yang industrial.

4.4.2 Tinjauan Lain
Berdasarkan tinjauan birokrasi pengemabilan keputusannya, beralasan untuk mengatakan bahwa struktur perekonomian Indonesia selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama sentralistis. Pembuatan keputusan (decision making) lebih banyak ditetapkan oleh pemerintah pusat atau kalangan atas pemerintahan.

4.5 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN DITINJAU KEMBALI
Gugatan terhadap konsep konvensional perhitungan pendapatan nasional mulai muncul dalam sebuah konferensi di Jenewa pada bulan Februari 1983, lalu semakun galak ketika berlangsung sebuah konferensi lain di Brussels pada awal juni 1995. Intinya, konsep pendapatan nasional harus dimodifikasikan , dikoreksi dengan biaya kerusakan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan ekonomi. Apabila pendapatan nasional yang dimaksud dihitung dengan konsep gross domestic product (GDP) dan biaya lingkungan dilambangkan dengan EC (Environumental Cost), maka secara sederhana GDP-yang- dimodifikasikan dapat dirumuskan sebagai :
Modified GDP = Conventional GDP – Environmental Cost
Alias
GDP.mod = GDP – EC.
Dengan rumus ini angka pendapatan nasional akan menjadi lebih rendah.
Tinjawan ulang konsepsional bukan hanya terhadap pendapatan nasional secara agregat tapi juga terhadap konsep pendapatan perkapita karena dianggap kurang memadai untuk perbandingan internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

burung terbang dengan sayap,, saya terbang dengan kritik yang membangun!